Mengenal Lebih Dekat Daphnia Sp.

Gambar

Daphia sp. merupakan salah satu jenis zooplankton yang hidup di perairan tawar. Daphnia sp.  mempunyai ukuran antara 0.2 – 5 mm. Daphnia yang sering ditemukan biasanya adalah  Daphnia pulex (umumnya berukuran kecil), dan Daphnia magna (berukuran besar).  Daphnia sp. merupakan Filter Feeder mereka menelan berbagai jenis ganggang uniseluler dan terkadang menelan crustacea kecil dan rotifer, jadi dapat dikataka daphnia merupakan organisme omnivora. Untuk mengenal bagian dari tubuh daphnia dapat dilihat pada gambar dibawah :

Gambar

Gambar Bagian Tubuh Daphnia sp.

Klasfikasi

Klasifikasi ilmiah
Kingdom Animalia
Filum: Arthropoda
Subphylum: Crustacea
Kelas: Branchiopods
Ordo: Cladocera
Famili: Daphniidae
Genus: Daphnia
Müller, 1785

Reproduksi Daphnia sp.

Daphnia sp.  berkembang biak secara parthenogenesis. Telur dihasilkan oleh induk betina dan ditampung pada kantong telur yang terdapat di punggung. Telur di dalam kantong ini dapat menetas tanpa dibuahi oleh induk jantan.Pada negara subtropis, Daphnia sp.  hanya melakuka parthenogenesis pada saat musim panas. Ketika musim dingin datang Daphnia sp. akan reproduksi dengan normal dimana iinduk jantan membuahi induk betina. Telur yang telah dibuahi dimasukkan pada kantong telur, telur tersebut akan diselubungi dengan cangkankang yang kuat yg disebut dengan efipium .Di dalam efipium ini telur dapat bertahan dengan kondisi se ektrem apapun dan akan menetas jika kondisi lingkungan membaik.

Fakta Seputar Daphnia sp.

  1. Daphnia sangat rentan terhadap alkohol
  2. Daphnia sering digunakan dalam pengamatan denyut jantung
  3. Daphnia juga dapat berfungsi bioindikator toksisitas/tingkat racun yang terdapat pada suatu perairan
  4. Pada suhu 22-31 derajat celcius dan pH sekitar 6.5 – 7.4 daphnia dapat tumbuh menjadi dewasa dalam waktu 4 hari
  5. Daphnia bertelur sebanyak 1-2 hari dengan jumlah sekitar 29 butir dengan kemampuan bertelur rata-rata 7 kali
  6. Ukuran telur pada reproduksi normal lebih besar dibandingkan melalui reproduksi parthenogenesis karena volume kuning telur pada reproduksi normal lebih besar

Leave a comment